Rabu, 14 Desember 2011

SANG PEMIMPI review

Satu lagi karya dari Andrea Hirata yang luar biasa. Setelah sukses dengan novelnya berjudul Laskar pelangi yang naik ke layar lebar, Andrea Hirata mengembangkan sayapnya lagi dengan membawa Sang pemimpi naik ke layar lebar. Sang pemimpi, adalah sekuel tetralogi karyanya yang lebih menarik dan inspiratif untuk dibaca. Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain adalah “persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan”
menceritakan perjuangan tiga anak Belitong yang tinggal disebuah kampung Melayu. Mereka berjuang untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Meskipun mereka hidup ditengah kemiskinan, mereka tidak mempedulikannya. Mereka mempunyai semangat yang membara, semangat yang tidak bisa diredam oleh apapun untuk meraih mimpi-mimpi mereka. Sang Pemimpi itu adalah Ikal, Arai, dan Jimbron. Bagi mereka mimpi adalah energi bagi kehidupan mereka masa kini untuk melangkah menuju masa depan yang mereka cita-citakan.

Arai sebenarnya masih memiliki hubungan darah dengan Ikal. Dia sejak kecil sudah menjadi yatim piatu. Karena Arai tidak memiliki saudara lagi, maka dia diasuh oleh orang tua Ikal. Bagi ikal, Arai adalah saudara sekaligus sahabat terbaiknya. Jimbron, dia adalah sosok yang rapuh. Dia berbicara dengan gagap semenjak ayhnya meninggal dunia. Jimbron sangat terobsesi dengan kuda, karena diBelitong saat itu belum ada kuda. Jimbron memiliki kisah yang unik dengan obsesinya terhadap kuda. Anda akan merasa terhibur dengan tingkah Jimbron. Bagaimana kisah ketiga anak tersebut ? untuk mengetahui jawabannya bacalah novel Sang Pemimpi.

Setelah lulus SMP, mereka pergi merantau ke Magai untuk melanjutkan sekolah. Saat itu PN Timah Belitong sedang dalam keadaan terancam kolaps, sehingga di Belitong terjadi gelombang PHK besar-besaran. Akibatnya, banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah. Mereka bertiga melanjutkan sekolah dengan biaya dari hasil bekerjanya, mulai dari penyelam dipadang golf, affice boy disebuah kantor pemerintah, hingga akhirnya bekerja sebagai kuli ngambat. Mereka tinggal bersama dalam sebuah los kontrakan.

Film ini menceritakan kisah memoar kehidupan Ikal, Arai, dan Jimbron dalam mewujutkan impian mereka. Semua kisahnya tersaji dalam 18 mozaik yang tidak terlalu panjang. Ada beberapa kisah yang menggugah, namun ada juga beberapa kisah yang lucu. Seperti pada mozaik bioskop, yang menceritakan kenakalan Ikal dan kedua sahabatnya. Selain itu, disela-sela kisah ketiga pemimpi yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi, pembaca juga akan disuguhi potret landskap pulau Belitong lengkap dengan kondisi sosialnya.

4 komentar:

Adi Cipta Erlangga mengatakan...

Overall dah bagus sip2...
visit my blog too, Ok?

Servyno 5211100038 mengatakan...

sang pemimpi bagus yaa,, resensi nya bagus ;)

birgitta 5211100032 mengatakan...

@adi : oke masbroo

birgitta 5211100032 mengatakan...

@ino : iya bagus dongs

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management